Pendidikan Ibadah
Ketika ibu menjalani kehamilan sampai melahirkan, tidaklah berat baginya untuk mengajak si calon bayi untuk ikut serta dalam melakukan ibadah harian. Seperi: sholat, puasa, baca Alquran, berdoa, berdzikir, dan lain sebagainya. Walau mungkin anak tidak paham apa yang dilakukan dan diinginkan ibunya, tapi ketika ia menginjak dewasa (baligh), Insya Allah ibadah-ibadah tadi akan mudah diajarkan. Sebab sudah sering melihat dan mendengar, sehingga takkan terasa berat menjalaninya.
3. Pendidikan Akhlak.
Pembiasaan akhlak yang baik tidak perlu menunggu anak dewasa. Dari sini harus sudah dibiasakan. Sebab kebiasaan yang baik, kalau tidak dibiasakan dalam waktu yang lama, sangat sulit untuk menjadi akhlak. Justru ketika kebiasaan baik tidak ada dalam diri kita, dengan sendirinya kebiasaan buruk akan menghiasinya tanpa harus dibiasakan.
Jika semenjak dalam kandungan seorang anak dibiasakan mencintai orang lain, maka ketika lahir, ia pun akan berusaha untuk mencintai orang lain. Apabila sfat-sifat sabar, tawadlu, itsar, tabah, pemurah, suka menolong orang lain dan sebagainya dibiasakan, insya Allah ketika anak sudah paham dan mengerti, akhlak-akhlak tadi akan menghiasi kehidupannya.
demi masa
Sesungguhnya Manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati dalam mentaati kebenaran dan saling nasehat-menasehati dalam kesabaran
Hidup yang "Hidup"
Hidup tanpa didefinisikan pun, semua orang yang ada di alam fana ini akan mengerti maksud dari kata itu. Tiap orang punya pengalaman yang berbeda dengan hidup. Ada orang yang hidupnya begitu tenang, ada yang penuh riak, tapi ada juga yang berada diantara keduanya. Dalam hidup ada nasib. Saya tidak tau bagaimana menjelaskan hubungan antara nasib dengan hidup. Tapi bagi saya nasib itu merupakan warna dari hidup itu sendiri. Naisb adalah sesuatu yang memberi warna pada jalan hidup kita.
Berbicara nasib bukan berbicara masalah sukses atau gagal. Bukan itu warna yang dimaksud. Tapi warna itu adalah bagaimana kita menyikapi nasib dengan segenap apa yang kita miliki. Dengan kerja, dengan keikhlasan dan juga dengan doa.
Biasanya, semakin berat jalan hidup kita, maka semakin hidup kombinasi warna yang dihasilkannya dan semakin indah komposisinya.Bayangkan aja kanvas yang dihiasi dengan beberapa warna tentu akan lebih menarik dari kanvas yang terdiri dari satu warna. Setuju kan?
Agar warna-warna itu lebih baik komposisinya orang perlu ilmu. Agama merupakan tuntunan yang paling pokok. sedangkan ilmu-ilmu lainnya seperti manajemen, ekonomi, matematika, fisika dan lainnya dia merupakan tuntunan pelengkap yang menjadikannya lebih menarik dan lebih hidup.
Hidup juga bagi saya sama dengan suatu perjalanan. Hidup yang biasa-biasa aja seperti berjalan diatas jalan lurus, sedangkan hidup yang penuh tantangan ibarat mendaki sebuah gununng atau bukit. Semakin tinggi semakin susah. tapi bila sampai puncak, kita bisa merasakan betapa indahnya melihat pemandangan di bawahnya. Namun jalan yang datar tidak bisa melihat ke bawah, karena dia tetap dibawah.
Ok, guys. Tulisan ini hanya mengingatkan bahwa jangan sedih kalau jalan hidupmu tidak mudah. Bersyukurlah, Allah mengujimu dan mengajarimu membuat lukisan hidup yang indah dan selalu yakinkan diri kalau Allah tidak menguji hamba Nya di luar batas kemampuan hamba-Nya. So, jangan sesali hidup atau nasib atau apapun namanya. Jadikan hidup menjadi lebih "hidup".